Wednesday, March 13, 2013

Bioluminescence sebagai penerangan jalan




Bioluminescence (cahaya yang dikeluarkan oleh beberapa makhluk seperti plankton, ubur-ubur dan kunang-kunang) mungkin suatu hari akan digunakan sebagai pelita di jalanan. Bioluminescence sudah lama dimanfaatkan dalam pengobatan sebagai penanda biologis untuk penyakit tertentu, tetapi penelitian sedang dilakukan untuk menciptakan produk yang bercahaya untuk konsumsi pasar secara luas, namun penelitian tersebut berusaha untuk menggunakan bahan-bahan non-organik yang tidak berasal dari hewan ataupun tumbuhan termasuk pengujian menggunakan air yang terkontaminasi dan bahkan minuman yang memiliki sifat dapat bersinar. (Majalah How It Works, Issue 44 2C, 2013)
Penelitian tentang bioluminesensi berkembang pesat setelah Osamu Shimomura, seorang ahli biologi kelautan dan kimia organik, berhasil meneliti tentang protein yang bertanggungjawab dalam menghasilkan luminesensi pada spesies ubur-ubur Aequorea victoria yang disebut dengan aequorin. Protein tersebut akan berikatan dengan ion kalsium dan menghasilkan cahaya biru yang diserap oleh protein berpendar hijau ubur-ubur.  Pada tahun 1985, aequorin berhasil dikloning ke dalam makhluk hidup lainnya dan sejak itu aplikasi bioluminesensi mulai banyak diteliti. (janiardy-physics-village.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment